Buntok (Humas) – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia ini menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat, juga meluluh lantakkan seluruh sektor kehidupan. Pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19.

Beragam aktivitas masih bisa dilaksanakan di dalam madrasah pada masa pandemi Covid-19, meski itu kegiatan nonakademis. Salah satunya yang ditekuni Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum dan Akademik (Wakamik), Risman Asmadi, S. Pd. Yakni Urban Farm.

“Berkebun merupakan kegiatan yang menyenangkan dan juga bermanfaat. Berkebun dapat mengurangi stres, menghemat pengeluaran, dan menciptakan lingkungan yang sehat.” Ujarnya.

Risman mulai menekuni hobi baru untuk mengisi disela-sela waktu luang selama work from office. Urban Farm yang dilakukan yakni menanam sayuran seperti kol, kubis, wortel, tomat, terong dan cabai.

“Awalnya bingung mau melakukan apa ketika ada waktu luang di WFO. Iseng-iseng beli bibit sayuran dan akhirnya berkebun di madrasah. Selain itu Di zaman yang serba modern ini, berkebun tidak hanya dapat dilakukan oleh orang ahli atau orang yang berpengalaman. Tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk memulai berkebun.” Tandasnya.

Risman berencana nantinya di tahun pelajaran baru mengikutsertakan para peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam urban farm. Beliau mengklaim akan berkoordinasi dengan Kamad, Guru Biologi dan Stakeholder mengenai Program Urban Farm ini.

“Para peserta didik diarahkan berkebun, olahraga hingga membersihkan lingkungan Madrasah. Jika tahun depan masih dilarang untuk tatap muka. Bahkan tidak ada praktik di sekolah. Kita akan tetap patuh terhadap instruksi Pusat. Hanya saja, aktivitas di Madrasah masih ada dengan piket harian. Mereka yang bertugas, berkewajiban merawat tanaman di kebun sayur dan di rumah kaca Hidroponik. Semoga saja program ini dapat terealisasi,”. Ucap Risman. (Veitchii).