Buntok (Humas) – Walau memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76, pemerintah kembali memperpanjang kebijakan PPKM level 1-4 di beberapa wilayah di Indonesia. Kebijakan yang diperpanjang sampai 23 Agustus 2021 itu dilakukan mengingat masih tingginya kasus harian COVID-19 di Indonesia.

Selepas Upacara Kemerdekaan, Kepala Madrasah Aliyah Negeri Barito Selatan menggelar lomba “Bertahan Hidup” dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-76. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mengingatkan keluarga besar MAN Barsel PK terhadap perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan serta meningkatkan imunitas tubuh ditengah pandemi covid-19.

“Untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-76, kami menggelar lomba Bertahan Hidup. Maksudnya meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga ringan, yakni Tenis Meja. Mengingat civitas MAN Barsel PK khususnya laki-laki cukup menggemari olahraga ini. Tujuannya selain meningkatkan imun tubuh juga mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan sehingga tergugah semangat nasionalismenya.” ujar Sutarwi, S.Ag, Kepala MAN Barsel PK saat ditemui di ruangannya, Selasa, (17/8/21).

Perlombaan Tenis meja berlangsung di Ruang Olahraga dengan Peserta 14 (empat belas) civitas. Sebelum perlombaan dimulai, peserta akan ditentukan melalui undian untuk menentukan rekan double (pasangan) dan lawan di sistem knock out (gugur-red).

Dengan tetap mematuhi Prokes 5 M+1D, perlombaan berlangsung dengan sengit dan semangat nasionalisme. Round pertama pasangan Siluman (Sutarwi-Risman) berhasil mempencundangi pasangan Hadi-Ihya dengan long set. Sementara Pasangan Unggulan Akhmad-Taufik harus menyerah dua set langsung dari pasangan muda SiYu (Sigit-Wahyu).

Di partai Final pasangan Sutarwi-Risman harus takluk dari pasangan Operator (Fahmi-Zilah). Setelah berjuang selama 56 menit, Pasangan Sutarwi-Risman akhirnya harus mengakui keunggulan lawan. Mereka kalah dengan skor 16-21, 11-21.
Pada game pertama, Sutarwi-Risman, yang menjadi unggulan kedua, tampil tertekan dan terus tertinggal oleh lawannya yang jadi kuda hitam. Sutarwi-Risman kerap melakukan kesalahan dalam permainan net. Ia juga tak maksimal dalam smash menyilang yang di laga sebelumnya bisa ditampilkan dengan cantik dan akurat.

Sutarwi-Risman hanya sekali bisa menyamakan kedudukan pada posisi 5-5. Setelah itu, Pasangan Operator terus memimpin. Dominasinya terlihat dari rangkaian skor berikut: 6-10, 7-14, 8-15, 10-16, 13-17, 14-18, 15-19. Pasangan Kamad dan Wakamad itu akhirnya menutup game ini dengan skor 16-21. Rangkaian pukulan atau rally yang terjadi di game pertama ini rata-rata berlangsung selama 19 pukulan, yang terpanjang mencapai 29 pukulan.

Pada game kedua, Pasangan Operator kembali menekan. Sutarwi-Risman berusaha melawan dan mampu menyamakan kedudukan pada posisi 1-1 dan 6-6.
Pasangan Operator, yang mengandalkan kombinasi smash tajam dan permainan netnya yang sangat akurat, Pasangan Operator lebih sering memimpin. Setelah disamakan Sutarwi-Risman di angka 6-6, Pasangan Operator itu beruntun meraih lima poin dan memimpin 6-11.

Usaha Sutarwi-Risman untuk tampil lebih agresif demi mengejar angka lawan tak banyak membuahkan hasil. Hal itu bisa terlihat dari rangkaian skor ini: 7-11, 8-12, 9-15, 10-19. Akhirnya Pasangan Operator menekuk lutut Sutarwi-Risman di game kedua itu dengan skor 11-21.

Diakhir Perlombaan Kamad MAN Barsel PK mengungkapkan Peringatan kemerdekaan RI tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana hiruk-pikuk semarak euforia semangat kemerdekaan harus ditiadakan. Beliau menambahkan perlombaan ini selain sebagai peningkatan imunitas Tubuh di masa pandemi, juga sebagai momen membangun chemistry yang kuat bagi Keluarga Besar MAN Barsel PK.

“Kegiatan ini juga menjadi momen membangun ikatan yang kuat bagi Keluarga Besar MAN Barsel PK dan Perjuangan kita semua dalam memerangi pandemi covid-19”. (Veitchii)