Siswi MAN Barito Selatan Jalani Skrining Kesehatan untuk Deteksi Anemia
Buntok (Humas) – Seluruh siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Barito Selatan menjalani pemeriksaan kesehatan dalam program skrining yang diselenggarakan oleh Puskesmas Buntok. Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini bertujuan untuk mendeteksi dini gejala anemia pada remaja putri yang dapat mempengaruhi konsentrasi mereka dalam proses pembelajaran.
Dwi Eka Wulandari, A.Md. AK, koordinator program skrining dari Puskesmas Buntok, menjelaskan bahwa anemia merupakan kondisi yang umum ditemukan pada remaja putri. “Masa remaja adalah periode kritis dimana kebutuhan zat besi meningkat, terutama bagi remaja putri. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi akademik,” ujarnya.
Kepala MAN Barito Selatan, Sutarwi, S.Ag, menyambut baik program ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif Puskesmas Buntok. Kesehatan siswa adalah prioritas kami, karena hal ini berkaitan langsung dengan kualitas pembelajaran mereka di sekolah,” katanya saat membuka kegiatan tersebut.
Dalam pemeriksaan ini, para siswi menjalani serangkaian tes, termasuk pengukuran kadar hemoglobin, tekanan darah, dan konsultasi gizi. Tim medis juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan konsumsi makanan kaya zat besi untuk mencegah anemia.
Salah seorang siswi, Rizka Amelia mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. “Saya senang bisa mengetahui kondisi kesehatan saya. Sebelumnya saya sering merasa lelah saat belajar, ternyata ini bisa jadi tanda anemia. Sekarang saya jadi lebih paham pentingnya menjaga pola makan,” tuturnya.
Puskesmas Buntok berencana untuk melakukan pemantauan berkelanjutan dan memberikan suplementasi zat besi bagi siswi yang terdeteksi mengalami anemia. Program ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk meningkatkan kualitas kesehatan remaja putri di Kabupaten Barito Selatan.
Para guru dan orang tua siswi juga dilibatkan dalam program ini melalui sosialisasi tentang pentingnya pemantauan kesehatan remaja putri dan pola makan yang seimbang di rumah. Diharapkan dengan adanya kerjasama antara pihak sekolah, Puskesmas, dan orang tua, kesehatan para siswi dapat terjaga dengan baik, sehingga mereka dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara optimal.