UPACARA BENDERA RUTIN DI MAN BARITO SELATAN: REFLEKSI TENTANG “KARAT DALAM DIRI”

03/02/2025 0 comments admin Categories Humas, Informasi

Buntok (Humas), MAN Barito Selatan kembali menggelar upacara bendera rutin pada hari Senin, 3 Februari 2025. Pelaksanaan upacara yang berlangsung di halaman madrasah ini berjalan dengan khidmat dan tertib dengan melibatkan seluruh civitas akademika madrasah.Upacara bendera kali ini menampilkan siswa-siswi kelas XI 5 sebagai petugas upacara yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Para petugas upacara menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, mulai dari pengibar bendera, pemimpin upacara, hingga tim paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Walaupun ada beberapa kesalahan, namun itu sesuatu yang wajar dan menjadi evaluasi bagi petugas akan datang untuk mempersiapkan lebih baik lagi.

Bertindak sebagai pembina upacara, Bapak Jumadi, S.Th.I menyampaikan amanat yang sarat makna dengan mengambil perumpamaan yang menarik tentang besi dan karat. Dalam sambutannya, beliau menganalogikan kondisi besi yang kuat namun dapat berkarat jika tidak dirawat dengan baik, sebagaimana halnya dengan kondisi diri manusia.

Pembina upacara menjelaskan tiga jenis “karat” yang dapat merusak diri manusia. Pertama, negative thinking atau kebiasaan berburuk sangka yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Kedua, sifat malas, baik dalam beribadah maupun dalam menjalankan kewajiban sebagai pelajar. Ketiga, kebiasaan buruk seperti membolos, terlambat datang ke sekolah, begadang, dan bangun kesiangan.

Dalam kesempatan tersebut, Bapak Jumadi juga membagikan kisah inspiratif tentang salah seorang mantan anak didiknya. Siswa yang dahulu dikenal memiliki perilaku ekstrem dan sering melakukan kesalahan, kini telah berhasil menjadi sosok yang sukses dalam kehidupannya.

Melalui kisah tersebut, pembina upacara mengajak seluruh peserta upacara untuk melakukan introspeksi diri. Beliau menekankan bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bangkit dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Pesan moral yang disampaikan dalam upacara ini mendapat respon positif dari para siswa. Beberapa siswa yang diwawancarai usai upacara mengaku tersentuh dengan analogi dan kisah yang disampaikan pembina upacara, serta bertekad untuk memperbaiki diri.

Upacara bendera yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit ini ditutup dengan doa dan pengumuman-pengumuman penting terkait kegiatan madrasah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, sekaligus sebagai momentum untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan religiusitas.